Halo, semua! Setelah cukup lama, aku ingin menulis yang murni karena ingin dan terlepas dari tuntutan tugas (haha). Cerita kali ini adalah tentang pengalaman perdanaku nonton turnamen bulu tangkis ditambah masuk dan nonton di Istora Senayan, Jakarta. Pengalaman ini dalam rangka menyaksikan Indonesia Masters dan Indonesia Open 2022. Semoga pengalaman perdanaku (yang mungkin norak ini haha) ini bisa membantu bagi siapapun yang membutuhkan, atau yaaa paling enggak menghibur lah ya hahaha.
![]() |
| Foto Perdana di Depan Istora! |
Cerita ini akan kubagi jadi beberapa bagian yaitu lokasi dan akses transportasi, fasilitas serta posisi duduk di Istora, tahapan yang harus dilalui untuk nonton dua turnamen kemarin, kesan (dan pesan?) nonton langsung di Istora, tips-tips, dan lain-lain. Semua gambar yang ada di sini murni dari dokumentasi pribadi (kecuali original dari seating layout dan foto bersama)
Lokasi dan Akses Transportasi
Istora Senayan, atau yang disebut juga Istora Gelora Bung Karno terletak di dalam komplek Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat. Di antara banyaknya gerbang komplek GBK (karena luas ya bok), gerbang terdekat Istora adalah Gerbang 5, di Jl. Pintu Satu Senayan, seberang mal fX Sudirman.
Akses ke sini bisa macam-macam. Ojol ✔, taksol ✔, kendaraan pribadi (motor dan mobil) juga bisa. Bagi yang naik ojek online, gak perlu khawatir tentang biaya parkir karena dari Gerbang 5 sampai depan Istora itu gak melewati gerbang parkir. Namun, kalau untuk kendaraan umum, aku cuma tau dari Bekasi bisa naik Trans Jabodetabek (pool Bekasi Baratnya di Mega City Bekasi) dan turunnya nanti di (CIMB) Niaga, dan diteruskan nyebrang JPO (Jembatan Penyebrangan Orang) dan jalan kaki sekitar 500 meter untuk sampai di Istora. Pulang dengan armada yang sama juga tinggal nunggu di halte di pinggir Jl. Sudirman dari sisi GBK.
![]() |
| Area GBK dan Pintu 5 serta Istora Senayan |
Di sisi lain, kalau untuk yang mengendarai mobil dan motor, parkiran terdekat dari Istora ada di timur-timur laut Istora, dengan biaya parkir untuk mobil adalah Rp5.000,00 untuk jam pertama dan Rp4.000,00 untuk jam-jam berikutnya, dengan pembayaran yang tersedia hanya kartu (e-money, flazz, dsb). Tersedia juga parkir dengan atap. Aku sendiri kurang tau parkirannya (atau Gerbang 5-nya juga) buka 24 jam atau enggak, tapi pengalamanku waktu itu datang pukul setengah 6 pagi dan baru pulang pukul 10 malam lebih, masih bisa. Untuk catatan, perhatikan juga tanggal dan aturan ganjil-genap (gage), ya! Karena kalau keluar/masuk dari tol dalam kota lewat Pintu Semanggi/Senayan/Grogol akan melewati ruas jalan Gatot Subroto dan Sudirman, yang berlaku aturan tersebut. Hati-hati! Aku kemarin menghindari ganjil-genap dengan berangkat sangat pagi dan sampai di Senayan sebelum pukul 6 pagi serta pulang melebihi pukul 9 malam.
Fasilitas dan Posisi Duduk Istora Senayan
Untuk urusan toilet, sebenarnya toilet yang sudah disediakan di Istoranya sendiri sudah cukup banyak. Di setiap sisi gedung dan lantai pun ada. Namun, kalau lagi penuh pengunjung memang tetap perlu antre. Semisal belum masuk arena Istora, toilet di gedung parkir seberang Istora juga ada toiletnya, tersedia untuk laki-laki, perempuan. Semua toiletnya relatif bersih dan selalu ada petugas kebersihan yang jaga juga.
Masuk ke pembahasan tentang tempat duduk, Istora bentuk tempat duduknya adalah tribun. Aku sendiri hanya berkesempatan untuk duduk di bagian tribun sayap pinggir. Karena harga tiketnya paling murah, hahaha. Akan tetapi, posisi di tribun sayap pun menurutku masih bisa cukup strategis bila di baris paling depan di sudut pojok. Meskipun masih berjarak dengan lapangan, tetapi tetap beneran rasanya depan mata!
Ah, kemarin pas nonton turnamen bulu tangkis karena saking penuhnya stadion, aku dan teman nontonku sampai merasa sumpek. Di dalam stadion sendiri pendingin ruangan hanya ada tepat setelah gerbang masuk. Ketika sudah di tribun ya, tidak ada. Sebenernya gak panas, tapi menurutku sumpek karena memang orangnya kemarin sangat ramai. Kami akhirnya memutuskan untuk ambil napas dengan duduk-duduk di selasar lantai 2. Ini diperbolehkan, tetapi asal jangan mengganggu lalu lintas, ya!
Kalau untuk fasilitas penunjang lainnya seperti mushola, terdapat mushola permanen yang cukup nyaman di lantai 1. Namun untuk kegiatan Indonesia Masters dan Open 2022 kemarin, dibangun tenda tambahan yang cukup besar untuk tempat sholat pria sedangkan tempat sholat wanita tetap di mushola permanen. Kemudian untuk tempat sampah, ketersediaannya hanya ada di luar stadiun (selasar dan area Istora). Jumlahnya sendiri menurutku sudah cukup banyak dan dikelola dengan baik. Sehingga tidak ada sampah menumpuk di tempat sampahnya. Sayangnya memang penontonnya aja yang tidak taat dan justru buang sampah sembarangan--terutama di tribun.
Satu hal yang sangat aku sayangkan adalah kurang ramah untuk difabel. Dari pengamatanku, toilet perempuan baik di lantai 1 maupun 2 Istora tidak tersedia khusus untuk penyandang disabilitas. Yang ada justru toilet yang di arena parkiran. Apabila memiliki tiket menonton di lantai 2, akses penonton umum yang kemarin dibuka juga hanya berbentuk tangga undakan dan tidak ada jalur yang ramah penyandang disabilitas. Akan tetapi, ini semua hanya berdasar pada hasil pengamatanku, ya. Kurang tau juga kalau untuk yang di lantai 1 ataupun ketersediaan jalur lainnya aku kurang tau
Tahapan Menonton Indonesia Masters dan Indonesia Open 2022
Tahapannya tentu dimulai dengan punya tiket, HEUHEU. Pembelian tiket bisa secara online sekitar 2-3 minggu sebelum pagelaran turnamen. Pembelian tiket online ini juga terbagi menjadi pembelin presale dengan harga lebih murah sekitar 30 ribu dan reguler. Selain pembelian online, tiket juga bisa resmi dibeli secara langsung ke loket (on the spot, OTS) pada hari H dari day yang diinginkan. Akan tetapi, tiket OTS hanya tersedia 10% dari keseluruhan tiket. Di luar penjualan resmi, di sekitar Istora juga banyak calo tiket yang langsung menawarkan dalam bentuk gelang yang sudah ditukarkan. Untuk harga sendiri aku kurang tau, tetapi denger-denger kalau sudah setengah hari/sore hari, harganya bisa jadi setengah dari harga asli. Pintar-pintar saja menawarnya. Terdapat juga calo online yang banyaknya menjual jasa pembelian tiket, dengan fee bermacam-macam.
![]() |
| Antrean Loket Tiket pada Hari H (kondisi pukul setengah 6 pagi) |
Sedikit saran bila ingin membeli online, jadi ketika penjualan tiket Indonesia Open 2022 kemarin PBSI bekerja sama dengan Loket.com. Namun, ketika menjelang waktu rilisnya penjualan, web PBSI-nya sendiri down (hadeh) karena terlalu ramai dan eror sampai 1 jam. Jadi, coba cari-cari info--kalau aku sendiri dari Twitter, siapa tau ada yang sudah berhasil masuk ke Loket.com dan bisa akses langsung dari sana. Sebelum masa ticketing, ada baiknya sudah punya kepastian ingin nonton di day pertandingan ke berapa dan berapa jumlah tiket yang ingin dibeli.
Setelah punya tiket, langkah selanjutnya adalah menukar tiket menjadi gelang. Jadi, tiket elektronik yang dikirim lewat email bisa ditukarkan menjadi gelang mulai dari H-1 day pertandingan ataupun pada hari H pelaksanaan. Lokasi penukarannya di ticket box dekat Gerbang 5 Senayan. Namun, kalau untuk penukaran pada hari H aku kurang tau pastinya buka dari pukul berapa. Yang jelas, ketika aku sampai di Istora pukul setengah 6 pagi kala itu, di ticket box sudah ada antrean yang cukup panjang. Entah untuk penukaran tiket atau pembelian tiket OTS. Gelangnya sendiri berupa dan berfungsi sebagai identitas untuk bisa keluar-masuk arena Istora. Berbahan kain dengan barcode yang akan dipindai, tetapi bersifat waterproof jadi aman banget bisa dibawa wudhu. Pemakaian gelang ini hanya bisa satu kali (kecuali dibobol paksa), tidak bisa dilonggarkan, dan tidak boleh rusak selama masih ingin punya akses. Rekomendasi pemakaiannya sebenernya disisakan 2 jari agar gak terlalu ketat, tapi bisa disesuaikan dengan keinginan sendiri lagi asalkan terjamin aman dan tidak copot-copot. Bagiku, penyisaan 2 jari itu cukup, sih, setelah acara berakhir masih bisa dikeluarkan tanpa harus digunting untuk kenang-kenangan, hehe.
![]() |
| Pamer Tiket Dulu, geng, hehe |
Nah, setelah gelangnya dipakai, kita bisa bebas keluar masuk Istora--keluar yang lewat gerbang pemeriksaan ya maksudnya. Asal, ketika keluar scan barcode gelang dan begitu pun pas masuk. Namun, perlu diingat bahwa ketika masuk gerbang kembali, tetap perlu scan ulang gelangnya, ya.
Kesan Nge-Istora
Kesan yang positif dulu kali ya (HEHE). Seru, banget! Dengan segala ea ea ataupun teriakan nama-nama pemain dan Indonesia, merinding! Jadi kepikiran aku yang nonton aja bisa merinding banget karena yang berseru bisa benar-benar satu Istora, berarti para atlet tuh keren banget bisa tetep fokus ke permainan. Selain itu, rasanya kayak gak nyata aja, bisa ngeliat jagonya atlet-atlet yang selama ini lihatnya hanya lewat TV, sekarang bisa depan mata sendiri. Termasuk ngeliat betapa tingginya loncatan-loncatan Ginting dan Yuta Watanabe, aksi usap-usap kepala Fadia oleh Apri (xixi).
Negatifnya ada, gak? Tentu ada, dong ^^ Aku sangat menyayangkan adanya kelebihan kapasitas di bagian dekat Court 2. Berdasarkan pembagian lapangan dan jadwal yang sudah diumumkan pada malam sebelumnya, perwakilan Indonesia memang paling banyaknya di Court 2. Oleh karena itu aku dan teman nontonku juga pilihnya--dari pagi langsung di bagian dekat Court 2. Menjelang siang/sore, banyak penonton yang baru datang dan memenuhi Court 2. Yang disayangkan adalah dari pihak panitia kurang sigap dan tanggap bahwa kursi penonton di sekitar Court 2 itu sudah penuh dan terus saja memperbolehkan orang masuk. Alhasil terjadi penumpukan penonton, kondisi yang lebih sumpek (karena ditambah bersemangatnya orang-orang menonton pertandingan Indonesia), serta ketidaktertiban. Mulai dari banyak yang berdiri, lah, duduk di tangga, dan lain sebagainya. Ini aku secara spesifik mengkritisi pihak East Ventures Indonesia Open 2022, karena Daihatsu Indonesia Masters 2022 masih lebih baik penanganannya.
Selain itu, aku juga menyayangkan sikap para penonton yang masiiiiih ada aja ninggalin sampah. Kirain dengan adanya larangan bawa makanan/minuman ke dalam Istora, bisa meminimalisir sampah yang ada. Eh ternyata tetep ada juga. Walaupun sampahnya terus berganti jadi ke oleh-oleh untuk supporter-an, sih, macam balon tepok ataupun kertas keprek.
Ah satu lagi, mungkin sebaiknya pertimbangkan untuk diperbolehkan setidaknya minum di dalam Istora. Untuk meminimalisir sampah mungkin bisa yang diperbolehkan hanya dalam tempat minum reusable? Karena jujur rada bahaya, sih. Udah mah di dalam itu sumpek, kalau gak dibolehin minum sama sekali bisa jadi bikin dehidrasi. Memang, sih, di luar stadion boleh minum (sekalipun opsi yang tersedia hanya beli dari sponsor, haha), tapi sebelum masuk nonton lagi lantas tidak boleh bawa lagi. Jadi dengan kata lain dalam sekali keluar minum, kita harus langsung menghabiskan 600 ml, haha.
Tips
1. Pemilihan Tempat Duduk
Bagi kalian para pengincar area yang tiketnya termurah--sama sepertiku, tentu pilihan kursi kita tidak banyak, kan, haha. Nah, aku coba kasih tips pemilihan tempat berdasarkan layout Indonesia Open 2022, ya, yang lebih banyak pembagiannya. Sisanya silakan menyesuaikan. Ngomong-ngomong, tapi mohon maap saya baru berpengalaman di kursi murah, kalau untuk kategori lain--mahal, belum bisa kasih rekomendasi euy 😆😆.
- Pilihnya yang pinggir baris aja. Biar gak perlu ribet ngelewat-ngelewatin orang kalau mau keluar dan biar gak terlalu sumpek juga berhubung sampingnya kosongan. Walaupun negatifnya ya jadinya pasti sering dilewatin orang-orang yang di bagian dalam barisan.
- Tentuin dulu kebanyakannya mau nonton atau lebih menarik pertandingan di Court 2 atau Court 3. Karena ini akan berpengaruh ke gate masuk Istora serta posisi kursi nonton.
![]() |
| Seating Layout East Ventures Indonesia Open 2022 |
Area Kotak Merah
=> Pilih area ini semisal hanya ingin fokus ke pertandingan di Court 2 dan hanya 1-2 pertandingan di Court 3 yang menarik. Sekitar baris 1-3 terdepan di Categori 2, masuknya bisa dari gate 9 atau gate 12.
(+) Nanti pertandingannya beneran depan mata buanget dengan masih lengkap satu lapangan Court 2 bisa kelihatan. Beneran rasanya kayak nonton pertandingan di lapangan belakang rumah, haha.
(+) Atletnya lewat-lewat pun kita bisa lihat jelas--walaupun tetap lebih dekat yang VIP, ya, wgwg.
(-) Namun, tentunya area ini bakal jadi target banyak orang juga. Biasanya mereka udah antre dari subuh-subuh ....
(-) Kalau mau nonton pertandingan Court 1 masih bisa cukup jelas dan lengkap, cuma emang jadi harus agak meleng aja kepalanya, haha. Kalau yang di Court 3 baru harus meleng banget (haha), itu pun bisa jadi gak terlalu jelas karena ketutupan kursi wasit, net, dll.
![]() |
| Pemandangan dari 1-3 Baris Terdepan Area CAT 2 yang Diberi Kotak Merah (yang kursi putih itu area VIP! Iya sedekat itu) |
![]() |
| Pemandangan dari Baris ke-10 Area CAT 2 yang Diberi Kotak Merah |
Area Kotak Pink
=> Pilih area ini semisal ingin nonton semua pertandingan dari sisi samping lapangan. Biar kalau pemain yang disuka pindah sisi pun tetep gak terlalu ngaruh wkwk. AKAN TETAPI, jangan pilih yang baris depan-depan, amannya sekitar baris kelima-ketujuh, kalau gak salah. Karena akan ada pembatas yang cukup tebal gitu. Jadi kalau kita duduk di baris-baris depan tuh kira-kira cuma akan lihat separuh lapangan secara horizontal gitu.
(+) Bisa dari tegak lurus lapangan nontonnya. Sampe court paling ujung pun bisa tetep kelihatannya enak.
(-) Kalau mau lihat layar yang menampilkan challenge suka susah karena terhalang lampu.
Pemandangannya kurang lebih kayak gini (sekitar baris ke-7 dari terdepan):
![]() |
| Pemandangan dari Sisi Sayap Tribun Istora |
Area Kotak Hijau (bukan yang CAT 1, tapi)
=> Bagi yang punya tiket VIP, bisa banget memaksimalkannya dengan duduk di baris-baris depan. Sampai paling depan pun gak masalah karena kalau di area ini gak ada pembatas tinggi. Tetap akan bisa menikmati pertandingan. Selain itu, nanti ketika pemain keluar-masuk arena pertandingan juga akan lewat sini. Bahkan, gak sedikit penggemar yang mengambil kesempatan pemain melewati mereka untuk memberi hadiah, gmp bersama, atau minta tanda tangan.
Area Bintang Hitam dan FOH
=> Area yang diberi tanda bintang hitam nantinya tidak akan bisa diakses penonton umum karena terbatas bagi atlet, keluarga, pejabat. Kalau area yang FOH akan dipenuhi oleh petugas, baik itu kameramen, operator, sampai komentator.
2. Makan
Sarapannya dari sebelum masuk wilayah Istora aja. Kalau untuk makan siang, pilihannya antara beli di tempat jualan sekitarnya, selundupin, taruh di kendaraan (bagi yang bawa), atau keluar wilayah Istora dulu dan pesan online. Sepinter-pinternya aja dengan kondisi yang dimiliki, sih.
3. Bawaan
Berikut barang-barang yang menurutku sebaiknya dibawa/jangan dibawa ketika nonton:
- Kipas. Mau kipas tangan konvensional, kipas listrik portable, bawa aja pokoknya. Toh gak dilarang. Hal ini dikarenakan di dalam Istora harus diminimalisir adanya angin agar tidak mengganggu pertandingan sehingga pendingin ruangan hanya ada di pintu masuk gate. Ketika kondisinya tidak ada pendingin ruangan, di antara banyak orang, sumpek itu hal yang tidak bisa dihindari.
- Sebaiknya jangan pakai phonecase yang hologram/mengilat. Karena yang seperti ini bila dari angle-angle tertentu bisa menyebabkan pantulan cahaya dan mengganggu permainan.
4. Lain-lain
Bagi kalian yang barangkali mau mencoba peruntungan bertemu lebih dekat dengan para atlet atau bahkan foto bareng!? Bisa coba berkunjung ke tempat ini bila habis suatu pertandingan. Dari spot ini, kita bisa lihat atlet keluar dari wilayah stadion menuju parkiran(?) pokoknya kalau mereka mau pulang, akses ke kendaraannya lewat sini. Aku sendiri berkesempatan untuk melihat lebih dekat dan foto bersama dengan Shohibul Fikri, hehe, ya walaupun hanya bagian keciiiil. Temanku juga kedapetan foto bersama Kento Momota. Banyak juga teman-teman lain yang bawa baju/buku untuk ditandatangani, gitu-gitu.
![]() |
| Area Menunggu Atlet Lewat (padahal ini sudah jam 9 malam, lo!) |
![]() |
| Makasih ya, Mas Fikri dah mau foto bareng HEHE (iya aku yang dilingkari merah :))) |
Sama ini, sih, perhatiin pertandingan yang diminati dengan seksama. Karena beda dengan kalau nonton di TV, kalau nonton langsung gak ada re-run adegan-adegan tertentunya, haha.
Konklusi
Jadi setelah semua ini, apakah aku kapok? Tentu tidak, haha. Kalau ada kesempatan lain, aku masih tetap mau nonton lagi. Siapa tau rezekinya bisa naik level atau hari, syukur banget, xixixi.
===
Sekian cerita dari aku, sampai bertemu lagi!
Istora, 8 dan 16 Juni 2022.
Ditulis pada 17 Juni--28 September 2022, Bekasi dan Bandung.












Comments
Post a Comment